Sekilas mungkin beberapa orang akan mengira bahwa serangga ini merupakan capung atau odonata. Namun ternyata serangga ini merupakan Neuroptera: Myrmeleontidae. Serangga ini biasa dikenal sebagai “undur-undur” karena larvanya seolah terlihat berjalan mundur. Serangga ini juga disebut antlion karena kebiasaanya memburu semut sebagai mangsa. Antlion dewasa mudah dibedakan dari neuropteran lain berdasarkan antena yang relatif pendek, club dan abdomen memanjang, serta sayap yang mirip damselflies. Serangga ini memiliki beberapa subfamili diantaranya yaitu Stilbopteryginae, Palparinae dan Myrmeleontinae. Stilbopteryginae dan Palparinae dewasa memiliki ukuran yang lebih besar dari Myrmeleontinae. Antlion Palparinae dewasa memiliki sayap yang lebih berwarna. Myrmeleontinae dewasa umumnya berukuran lebih kecil dibanding dua subfamily yang lain, dengan warna lebih kusam. Antlion dewasa termasuk serangga nokturnal dan memangsa serangga kecil serta beberapa spesies telah didokumentasikan memakan bahan nabati.
Sebagian besar Antlion dewasa memiiki kecenderungan untuk immobile dan umumnya bertengger bertengger di batang tanaman kecil pada siang hari, suatu perilaku yang terkait erat dengan tarsal yang dimodifikasi dan struktur pretarsal kaki mereka, yang disesuaikan. untuk menggenggam, bukan berjalan. Larva Antlion memiliki bentuk tubuh yang khas, yang terdiri dari tubuh berbentuk bulat telur (thorax dan abdomen), caput rata, dan mandibula panjang, melengkung. Mandibula saling berseberangan dan digunakan untuk menangkap mangsa, yang sebagian besar adalah semut dan serangga darat dan arthropoda kecil lainnya. Larva sebagian besar spesies hidup di tanah berpasir dan membangun perangkap perangkap kerucut kecil, yang mereka gunakan untuk menangkap mangsa dan di mana mereka menghabiskan sebagian besar hidup mereka. Yang belum banyak orang ketahui adalah bahwa sebagian besar spesies antlion (sekitar 70%) ditandai oleh larva yang tidak membangun lubang. Larva sebagian besar spesies ini hidup terkubur dangkal di pasir, endapan lumpur, tanah, atau substrat dekat-tanah lainnya dan melokalisasi mangsa dengan mendeteksi getaran yang ditimbulkan oleh substrat yang mereka hasilkan saat berjalan atau merangkak. Yang lain hidup lebih dalam di pasir, atau dikaitkan dengan lubang pohon, gua, permukaan batu, di bawah kulit kayu, di bawah batu, atau mikrohabitat serupa lainnya.
Reference:
Badano, D. and R. A. Pantaleoni. 2014. The larvae of European Myrmeleontidae (Neuroptera). Zootaxa 3762: 1–71.
Devetak, D., A. Špernjak and F. Janžekovič. 2005. Substrate particle size affects pit building decision and pit size in the antlion larvae Euroleon nostras (Neuroptera: Myrmeleontidae). Physiological Entomology 30: 158–163.
Guillette, L. M., K. L. Hollis and A. Markarian, A. 2009. Learning in a sedentary insect predator: antlions (Neuroptera: Myrmeleontidae) anticipate a long wait. Behavioural Processes 80: 224–232.
Miller, R. B. and L. A. Stange. 2012. The cave mouth antlions of Australia (Neuroptera: Myrmeleontidae). Insecta Mundi 250: 1–65.