Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan malam apresiasi bagi insan yang telah berkontribusi untuk memajukan pendidikan di tingkat perguruan tinggi dalam bidang yang diampu. Acara tersebut bertajuk “Academic Leader Award 2019” yang diselenggarakan pada hari Selasa, 1 Oktober 2019 di Hotel Vertu Harmoni, Jakarta dalam rangka memberikan penghargaan kepada dosen yang beprestasi di bidangnya serta para dosen yang menjadi rektor dan para kepala lembaga layanan Pendidikan tinggi (LL-Dikti). Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M. Agr. Sc., dianugerahi oleh Kemenristekdikti sebagai Academic Leader pada kategori dosen untuk bidang pertanian. Penghargaan ini menjadi hasil atas dedikasi beliau untuk berbagai penelitian dan riset dalam menunjang kemajuan dan perkembangan bidang pertanian di Indonesia. Didukung dengan prestasi beliau yakni memiliki publikasi pada bidang Molecular Plant Pathology pada jurnal internasional bereputasi, memiliki kerjasama riset internasional dan menjadi Honorary Professor di University of Queensland (50 Top World University). Untuk data publikasi ilmiah yang terakhir milik beliau seperti berikut:
h-index Scopus : 9
Jumlah sitasi scopus : 375
h-index Google Scholar : 13
Jumlah sitasi Google Scholar : 791
Prof. Wong Mui Yun merupakan Professor di bidang Ilmu Penyakit Tumbuhan untuk program Master di Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Universiti Putra Malaysia. Pada tanggal 24 Juli 2019, bertempat di Ruang Multimedia Gedung A2A lantai 1, Fakultas Pertanian UGM Prof. Wong menyampaikan kuliah dengan tema “Smart Crop Protection”. Di dalam kuliahnya, Prof. Wong menyampaikan isu-isu dunia terkait penyediaan pangan untuk kebutuhan dunia yang mengalami beberapa kendala. Prof. Wong juga menyampaikan bahwa pada tahun 2050, penduduk dunia diperkirakan akan meningkat hingga 9 milyar sehingga kebutuhan pangan yang harus tersedia juga akan meningkat. Sedangkan kehilangan hasil dalam proses produksi tanaman sebagian besar disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). Maka dari itu diperlukan suatu inovasi dalam perlindungan tanaman yang cerdas, dengan hasil yang maksimal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Kuliah Umum berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan diakhiri dengan sesi diskusi serta penyerahan sertifikat oleh Sekretaris Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan.
Profesor Wim Bert, Kepala Unit Penelitian Nematologi dari Ghent University, Belgia hadir di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Beliau memberikan kuliah umum dengan tema “Nematological research at Ghent University with focus on identification and coorperation with Indonesia” di ruang Multimedia Gedung A2A, Fakultas Pertanian. Beliau memberikan kuliah umum selama sekitar dua jam dengan membedah hasil penelitian beliau di Ghent University dan Indonesia berkaitan dengan nematologi. Kuliah umum berjalan dengan kondusif dan interaktif karena banyak dari peserta yang mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan hangat mengengai topik yang diangkat pada kuliah umum tersebut. Kuliah umum ditutup pada sekitar pukul 15.00 dengan tepuk tangan sebagai apresiasi dari sekitar 50 orang partisipan pada agenda tersebut.
Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Yogyakarta dan Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komisariat Daerah Joglosemar telah berhasil menyelenggarakan Seminar Nasional 30 Tahun PHT di Indonesia untuk memperingati pencetusan Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu 30 tahun yang lalu yang ditandai dengan pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Acara ini diselenggarakan pada 17-18 Juli 2019 di The Alana Hotel and Convention Center sebagai salah satu rangkaian Dies Natalis Fakultas Pertanian UGM ke-73.
Jakarta, 26-27 April 2019, menjadi hari-hari yang istimewa bagi Nikkie Ratya Alma, mahasiswa Proteksi Tanaman angkatan 2018 Universitas Gadjah Mada. Ini merupakan pengalaman kali pertamanya di bangku kuliah, ia menjadi finalis pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Inovasi Pendidikan Indonesia atau disingkat IDEA #2 di Universitas Negeri Jakarta. Hal ini ia dapatkan karena niat, usaha, dan doa orang-orang sekitarnya, terutama kedua orang tuanya. Dalam diri gadis kelahiran Jember itu, ia memang memiliki niat kuat jika diberi kesempatan kuliah di Universitas ternama di Indonesia, dirinya akan totalitas dalam berkarya, belajar dan bersosialisasi. Oleh karena itu, ia selalu bersemangat dalam menggapai mimpi-mimpinya.