Proteksi tanaman merupakan salah satu program studi unggulan di Fakultas Pertanian. Lulusan Prodi Proteksi Tanaman banyak dicari pada proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Dilansir dari wollipop.detik.com, lowongan yang dibuka oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2017 cukup besar bagi lulusan proteksi tanaman yakni dibutuhkan CPNS mencapai angka 475 lowongan. Tenaga ahli mengenai permasalahan hama dan penyakit tumbuhan di Indonesia masih sangat dibutuhkan, mengingat Indonesia merupakan negara agraris dengan berbagai permasalahan manajemen produksi.
Keberadaan ahli di bidang proteksi tanaman menjadi sangat penting untuk mengatasi berbagai kendala dalam upaya produksi di sektor pertanian. Padahal pertanian merupakan sektor utama di dalam pembangunan perekonomian negara. Selain itu, pertanian masih menjadi satu-satunya sektor yang menghasilkan pangan bagi umat manusia. Oleh karena itu, berbagai komponen yang menunjang optimalisasi produksi pertanian akan selalu menjadi faktor penting untuk dipersiapkan dan dikuasai, salah satunya dengan mempelajari ilmu yang terkait dengan bidang pertanian. Ilmu hama dan penyakit tumbuhan atau proteksi tanaman memegang peranan yang cukup penting karena para lulusannya diharapkan dapat mengelola dan mengatasi berbagai permasalahan di sektor pertanian.
Salah satu permasalahan utama adalah penurunan produksi pertanian yang diakibatkan oleh keberadaan organisme pengganggu tanaman (OPT). Serangan OPT dapat berupa hama yang menyebabkan kerusakan bagi tanaman serta penyakit tanaman yang disebabkan adanya keberadaan jasad-jasad mikroorganisme seperti jamur, bakteri, virus, dan sebagainya. Dalam program studi Proteksi Tanaman UGM, mahasiswa akan memperoleh berbagai kompetensi mengenai ilmu pertanian secara umum serta ilmu secara khusus yang mempelajari tentang pengelolaan hama dan penyakit tumbuhan.
Keunggulan yang dimiliki oleh prodi Proteksi Tanaman UGM yakni fasilitas laboratorium yang cukup lengkap, semua dosennya bergelar Doktor serta kerjasama dengan universitas-universitas dan lembaga penelitian di luar negeri yang dinamis dan produktif (Amerika Serikat, Australia, Jepang, Jerman, Perancis, ASEAN). Kemampuan dan pengetahuan yang diperoleh di Program Studi Proteksi Tanaman UGM semakin mumpuni didukung oleh kecermatan, ketekunan, analisis yang kuat, serta pola pikir kritis para mahasiswa.