Prodi Proteksi tetap Berprestasi di tengah Pandemi Covid-19
Yogyakarta, Prodi Proteksi Tanaman baru-baru ini melaksanakan Yudisium Periode Mei 2020 pada 18 Mei 2020 secara online. Prodi Proteksi meluluskan 5 mahasiswa, dua diantaranya lulus dengan predikat “Cumlaude”. Masa studi yang ditempuh selama 3 tahun 10 bulan yang membuktikan prodi Proteksi Tanaman tetap bisa meluluskan mahasiswa dengan masa studi yang singkat dan hasil yang memuaskan walaupun sedang dalam kondisi Pandemi Covid-19.
“Peran dosen pembimbing selama membimbing di tengah pandemi ini menurutku tetap berjalan lancar, tetap memantau dgn rutin dan mengarahkan mahasiswanya. Cara untuk tetap fokus dan menyelesaikan skripsi dgn cepat menurutku, tergantung masing-masing mahasiswa itu sendiri. Kalau aku tipe pribadi yg kalo belum selesai aku belum merasa puas. Jadi aku mau ngga mau harus tetep fokus dan tetep ngerjain biar cepet selesai dan cepet lulus walaupun ditengah pandemi seperti ini. Melalui prodi Proteksi Tanaman ini banyak belajar ilmu yang dikemudian hari dapat diterapkan. Ilmu yg diperoleh bisa dari dosen, teman-teman maupun karyawan nya. Selain itu, kuliah di pertanian ternyata tidak melulu hanya mencangkul saja hehehe. Semoga kedepannya Proteksi Tanaman selalu jaya dan maju” (Royanda R. H. F)
“Peran dosen pembimbing selama covid-19 cukup kooperatif, sangat membantu walaupun hanya melalui chat dan email. Membantu saat ada masalah dan memberikan solusi, selain itu respon dosbing juga cepat sehingga memperlancar jalannya skripsi. Tidak menunda pekerjaan dan selalu berkonsultasi dengan dosbing. Dengan begitu semangat akan terus terpacu. Sejauh ini selama menjalankan studi di Proteksi Tanaman merasa sangat senang, dan tidak dipersulit dalam pembelajaran maupun administrasi. Dosen, laboran, dan staf tata usaha sangat kooperatif dan Ramah sehingga memberi lingkungan yang positif dan menjadikan mahasiswa lebih semangat. Dosen Proteksi Tanaman juga sangat friendly, kekinian dan sangat mudah berbaur, tidak pelit ilmu. Tetap jadi Prodi yang serius tapi santai, dan tidak mempersulit mahasiswa, luv Proteksi Tanaman” (Anita Lestari)
”Dosen pembimbing sangat berperan penting dalam penyusunan skripsi walaupun tidak pernah bertemu secara langsung selama pandemi ini, namun beliau sering mengingatkan untuk segera merevisi dan memperbaiki skripsi lewat email dan platform yang sudah disediakan. Cara agar tetap fokus dan dapat menyelesaikan skripsi: selalu berhubungan dengan dosen pembimbing dan apabila ada waktu kosong harus mencari pekerjaan apa itu merevisi skripsi mengolah data dsb. Proteksi Tanaman merupakan tempat untuk menemukan jawaban yang sering ditanyakan oleh petani. Maka dari itu rajinlah dalam menuntut ilmu di prodi ini jangan sering memandang rendah apapun itu dan jangan sampai menempatkan dirimu diatas orang. Tetaplah semangat dan jangan lupa tersenyum” (Elang Gegana F P)
“Walaupun ada pandemi covid-19 yang membuat orang-orang tidak bisa bertemu secara langsung, dosen pembimbing tetap memberikan bimbingan lewat online, diskusi lewat whatsapp dan email, cukup membantu ketika mahasiswa bimbingannya merasa kesulitan. Selalu ingat sama target dan ditambah dorongan dari dosen pembimbing jadi faktor untuk harus selalu focus menyelesaikan skripsi. Kesan selama menjadi mahasiswa Proteksi Tanaman tentu sangat menyenangkan, belajar hal-hal yang sebelumnya belum pernah dilakukan, menemukan teman-teman yang baik dan membawa hal positif, tidak lupa dosen dan tenaga kependidikan Proteksi Tanaman semuanya sangat baik dan sangat berkesan, semoga tetap mempertahankan yang sekarang sudah dicapai, dan bisa terus mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang Proteksi Tanaman” (Annisa Lutfiatul H)
Ketika penelitian masih berjalan, saya aktif bimbingan dan bertukar pendapat dengan beliau (dosbing) mengenai tata laksana penelitian, hasil penelitian, dan penyusunan skripsi. Dosbing jauh-jauh hari menyuruh untuk segera menyusun skripsi, data yang didapat segera dibahas. Ketika pandemi, saya hanya menyerahkan draft skripsi saya yang sudah disusun sebelum pandemi ke dosbing untuk meminta revisi. Dosbing aktif memberi masukan dan koreksi terhadap skripsi saya. Semuanya dilakukan secara daring dan semuanya terasa lebih cepat menurutku. Revisi hanya menunggu 1-2 hari. Selain itu, dosbing juga aktif memberi informasi tentang jadwal ujian, pemilihan dosen penguji, dan yudisium. Saya rasa walaupun di tengah pandemi seperti ini, penyusunan skripsi tetap dapat berjalan dengan baik dan dosen pembimbing juga aktif membimbing mahasiswanya.
Menurutku ya, skripsi bisa cepat selesai kalau diri sendiri niat buat menyelesaikan skripsi. Tipsnya minimal ya sehari itu ada progress walaupun tidak terlalu besar. Misalnya hanya membaca jurnal, tapi di jurnal itu kamu mengetahui atau menemukan hal baru yang berkaitan dengan penelitianmu. Kamu dapat ide/fakta, ditulislah di lembar skripsimu. Walaupun hanya satu atau dua kalimat yang penting berprogress. Mungkin dari ide/fakta itu kamu bisa mengembangkan tulisan di skripsimu menjadi lebih banyak. Kalau saya tiap hari meluangkan waktu 2 jam untuk mengerjakan skripsi. Bisa dibagi, 1 jam di pagi hari dan 1 jam di malam hari, terserah, sesuai mood dan semangat kalian. Belajar di prodi Proteksi Tanaman merupakan sesuatu yang luar biasa bagi saya. Semua dosen dan tenaga kependidikan sangat kompeten. Ilmu yang didapat sangat banyak. Setelah menuntut ilmu disini semoga langkah ke depannya bisa mengamalkan ilmu yang didapat di bidang pertanian khususnya dalam pengelolaan hama dan penyakit tumbuhan. Semoga ke depannya departemen terus berbenah menjadi semakin baik lagi dan berkontribusi menghasilkan para insan yang mampu memajukan pertanian Indonesia. (M Rifqi Yulianto)
(Proteksi/AS)