Pernahkan anda melihat hewan kalajengking? Selama ini, kalajengking yang kita ketahui merupakan hewan predator berkaki delapan yang hidup di darat dan mengeluarkan bisa sebagai racun syaraf. Lalu, adakah kalajengking yang hidup di air? Tentu saja ada. Kalajengking air atau water scorpions merupakan serangga air yang mempunyai 3 pasang kaki dan 2 pasang sayap, termasuk dalam Ordo Hemiptera (Famili Nepidae), berwarna cokelat kusam, berbadan pipih seperti daun, sepasang antena sangat pendek yang tersembunyi di bawah mata, berukuran 15 – 45 mm, dan berperan sebagai predator. Mempunyai sepasang cerci berbentuk filamen di ujung abdomen yang panjangnya hampir sama dengan panjang tubuhnya, berfungsi sebagai alat pernafasan untuk mengambil oksigen di permukaan air.
Serangga ini termasuk pemangsa yang rakus. Hidup di dalam perairan tawar yang tenang seperti sawah, danau, atau kolam, dapat dikoleksi menggunakan jaring atau ditangkap langsung dengan tangan. Bergerak perlahan atau bahkan lebih memilih diam dan berkamuflase di bawah permukaan tanaman air atau seresah – seresah untuk menunggu mangsa, seperti nimfa capung, jentik nyamuk, pupa, dan jenis serangga air lainnya. Selain berkamuflase untuk menunggu mangsa, juga untuk melindungi diri dari jenis predator lain dan juga dari mangsanya sendiri. Mangsa ditangkap dan dicengkeram dengan sepasang kaki depan yang berbentuk raptorial, kemudian mangsa ditusuk dan cairannya dihisap hingga habis. Mulutnya yang berbentuk pencucuk penghisap mampu mengeluarkan racun dan enzim proteolitik untuk melumpuhkan dan mematikan mangsa.
Walaupun sayapnya berkembang baik, tetapi bukan termasuk serangga yang mampu terbang dengan gesit dalam jarak jauh karena jarang terbang dan hampir tidak pernah meninggalkan habitatnya. Sayap digunakan apabila “terpaksa” terbang berpindah ke tempat lain untuk menemukan sumber makanan baru yang lebih banyak. Bermetamorfosis secara hemimetabola, yang terdiri dari telur, nimfa, dan imago. Telur mempunyai horns yang berfungsi sebagai alat pernafasan dan diletakkan pada atau di dalam jaringan tanaman air. Nimfa berwarna cokelat muda, dengan cerci yang pendek dan sayap yang belum berkembang penuh.
Referensi
- Borror, J. B., C. A. Triplehorn, and N. F. Johnson. 2005. Introduction to the Study of Insects, 7th Brooks/Cole, USA. 864p.
- Henry, T. J. 2009. Biodiversity of Heteroptera. Insect Biodiversity: Science and Society. Blackwell Publishing Ltd. 223-263p.
- Mata, L. 2013. Heteroptera Ecology, Biodiversity and Conservation. Faculty of Biology, Departemen of Biology Animal. University of Barcelona. Barcelona, Spain. 258p
- Planet Doc Full Documentaries. 2015. Water Scorpion : Express Animal Documentaries. https://youtu.be/EiviWI_Rmfo.
- Polhemus, J. T. and D. A. Polhemus. 2008. Global Diversity of True Bugs (Heteroptera; Insecta) in Freshwater. Hydrobiologia 595 : 379–391.
- Wright, J. 1997. Water Scorpions. Biology Dept., Northern State University, Aberdeen, Scotland.